Kelantan FC: Dari Titik Terendah Menuju Kebangkitan Sang Red Warriors

Kelantan FC

Gue masih inget banget pertama kali denger nama Kelantan FC. Waktu itu lagi rame-ramenya Liga Super Malaysia di awal 2010-an. Jujur aja, sebagai penggemar sepak bola ASEAN, awalnya gue lebih fokus ke klub-klub besar kayak JDT atau Selangor. Tapi makin sering nonton, makin sadar kalau Sport Kelantan FC bukan klub sembarangan. Mereka bukan cuma tim daerah biasa — mereka punya semangat, loyalitas fans yang luar biasa, dan sejarah yang kuat. Nah, artikel ini bakal gue ceritain lengkap — mulai dari sejarah, kenapa mereka sekarang jadi ancaman, sampai skuad dan prestasi terkini. Semua dari kacamata orang yang udah cukup lama ngikutin sepak bola Asia Tenggara. Yuk simak!

Sejarah Kelantan FC: Bukan Tim Instan, Tapi Dibangun dari Akar

Diperkuat Saddil Ramdani, Sabah FC Taklukkan Kelantan United di Liga Super  Malaysia : Okezone Bola

Kalau kita ngomongin Kelantan FC, kita ngomongin tim yang udah ada sejak 1946. Dulu namanya Kelantan FA, dan mereka ikut serta di banyak kompetisi domestik di Malaysia. Tapi titik balik terbesar mereka baru kelihatan di era 2000-an wikipedia.

Waktu Tan Sri Annuar Musa masuk sebagai Presiden Persatuan Bola Sepak Kelantan (KAFA) sekitar 2007, semuanya mulai berubah. Manajemen lebih serius, pemain-pemain top lokal mulai direkrut, dan atmosfer klub pun naik level. Gue inget, waktu itu mereka mulai dipanggil “The Red Warriors” — bukan cuma branding doang, tapi menggambarkan semangat bertarung khas Kelantan.

Tahun 2010 adalah puncaknya. Mereka juara Liga Super Malaysia, dan itu bukan keberuntungan semata. Mereka juga menang Piala Malaysia dan Piala FA beberapa tahun setelahnya. Bener-bener era emas!

Tapi… seperti banyak klub Asia Tenggara, masalah finansial bikin performa mereka naik-turun. Beberapa tahun sempat terdegradasi dan kehilangan pamor. Tapi, hey, yang keren dari Kelantan adalah mereka selalu bangkit.

Mengapa Kelantan FC Menjadi Ancaman Serius di Liga Malaysia?

Gue harus jujur, waktu Kelantan promosi lagi ke kasta atas, gue sempat skeptis. Tapi ternyata, sekarang mereka makin gahar. Dan ada beberapa alasan kenapa klub ini jadi mimpi buruk buat tim-tim lain.

 1. Semangat Tempur Khas Pantai Timur

Mereka bukan tim dengan anggaran terbesar, tapi soal semangat dan kerja keras… jangan ragukan. Lo liat pemain-pemainnya, rata-rata punya fisik kuat dan semangat juang tinggi. Bahkan waktu ketinggalan skor, mereka tetap ngotot sampai menit akhir.

 2. Pelatih dan Strategi yang Cerdas

Musim ini, mereka bukan cuma ngandelin “parkir bus” atau counterattack. Ada kombinasi permainan sayap cepat, pressing ketat, dan sesekali long ball. Taktiknya juga adaptif — lawan tim kuat mereka bertahan, lawan tim lemah mereka berani menyerang.

Dan ya… kalau lo suka analisis taktik, Kelantan sekarang bukan tim yang bisa diremehkan.

 3. Regenerasi Pemain Lokal

Gue suka banget liat bagaimana mereka kasih kesempatan buat pemain muda lokal. Beberapa nama mulai muncul jadi bahan pembicaraan. Ini bagus banget buat masa depan timnas Malaysia juga. Gak heran, klub-klub lain mulai ngelirik model pengembangan pemain mereka.

 4. Fan Base Gila yang Jadi “Pemain ke-12”

Stadion Sultan Muhammad IV selalu rame. Gue pernah nonton langsung, dan suasananya mirip kayak derby di Eropa. Serius. Chant, drum, flare — semua bikin atmosfer pertandingan makin panas. Ini bikin tim lawan gampang down secara mental.

Skuad Kelantan FC Musim Ini: Perpaduan Muda & Pengalaman

Kalau lo liat skuad Kelantan sekarang, kombinasi pemain muda dan senior jadi kunci.

Beberapa nama yang menonjol di musim ini (update hingga pertengahan 2025):

  • Nurshamil Ghani – striker lokal yang punya insting gol tinggi.

  • Mario Arqués – pemain asing di lini tengah yang punya visi dan distribusi bola bagus.

  • Nik Akif Syahiran – salah satu gelandang muda berbakat dari akademi lokal.

  • Zafuan Azeman – cepat, kreatif, dan berani duel.

Mereka juga punya penjaga gawang yang cukup solid — dan lo tau sendiri, di Liga Malaysia kadang yang menentukan justru penyelamatan penting di menit-menit akhir.

Pelatih kepala mereka musim ini juga patut dapet kredit. Gaya komunikatif, tegas, dan ngerti karakter pemain muda.

Prestasi dan Pencapaian Kelantan FC: Dari Masa Keemasan Hingga Kebangkitan

Premier League: Kelantan FC not in safe zone yet to be champs

Nah ini bagian favorit gue. Nostalgia dikit, ya. Prestasi terbaik Kelantan FC gak bisa diabaikan:

 Piala Malaysia:

  • Juara: 2010, 2012

  • Finalis: Beberapa kali

 Liga Super Malaysia:

  • Juara: 2011, 2012

  • Runner-up: 2010

Piala FA Malaysia:

  • Juara: 2012, 2013

  • Finalis: 2009, 2011

Tahun 2012 mungkin musim terbaik mereka. Trigol! Mereka menang Liga Super, Piala FA, dan Piala Malaysia dalam satu tahun. Itu prestasi yang jarang banget terjadi di sepak bola Asia Tenggara.

Setelah masa keemasan itu, sempat tenggelam karena manajemen buruk dan utang klub. Tapi sejak diambil alih oleh pemilik baru dan perubahan struktur, mereka pelan-pelan kembali kompetitif.

Musim 2024/2025, walau belum juara, mereka berhasil mengganggu dominasi klub besar. Menang melawan tim top, dan finish di papan tengah atas — buat tim yang baru promosi, itu pencapaian luar biasa.

Fanatisme Suporter Kelantan FC: Lebih dari Sekadar Penonton

Kalau lo pernah ke Stadion Sultan Muhammad IV, lo pasti ngerti kenapa Kelantan FC disebut “klub rakyat.” Gue pernah nonton satu pertandingan mereka lawan Terengganu — atmosfernya? Gila!

 Red Warriors Supporters Club (RWSC)

Komunitas supporter ini adalah salah satu yang paling loyal dan kreatif di Malaysia. Mereka enggak cuma dukung di stadion, tapi aktif juga di sosial media, bikin konten, bahkan ikut demo kalau manajemen dianggap merugikan tim.

Yang menarik, suporter mereka bener-bener paham bola. Mereka bisa kritik taktik, formasi, sampai strategi transfer. Dan ya, mereka enggak segan-segan “menegur” pemain yang males-malesan atau manajemen yang lambat ambil keputusan.

Dukung Sampai Luar Kota

Gue ingat banget ada momen di mana ratusan suporter Kelantan ikut away ke Kuala Lumpur naik bus. Mereka nginep di masjid, bawa bekal sendiri, tapi tetap datang demi dukung tim kesayangan. Ini bukan fanatisme buta, tapi bentuk cinta dan komitmen terhadap identitas daerah mereka.

Rivalitas Panas: Kelantan vs Terengganu – Derby Pantai Timur

Salah satu hal paling seru di sepak bola Malaysia adalah Derby Pantai Timur. Yap, Kelantan vs Terengganu selalu jadi laga panas. Perseteruan dua negeri yang bertetangga ini bukan sekadar soal poin, tapi soal harga diri.

 Emosi Tinggi dan Gengsi Daerah

Setiap kali dua tim ini ketemu, stadion penuh. Chant saling balas, flare dinyalain, kadang bahkan terjadi kerusuhan kecil (walau sekarang sudah jauh lebih tertib). Tapi justru itu yang bikin rivalitas ini punya daya tarik.

Gue sendiri pernah nonton derby ini dan ngerasa tegang sejak menit pertama. Gak peduli posisi klasemen, dua tim ini selalu tampil ngotot. Dan buat Kelantan FC, menang derby ini kadang lebih penting dari sekadar naik peringkat.

Pelajaran yang Gue Dapet dari Perjalanan Kelantan FC

Gue belajar banyak dari ngikutin Kelantan FC. Bukan cuma tentang sepak bola, tapi tentang ketekunan dan kebangkitan.

Kadang dalam hidup, lo bisa jatuh — keras banget. Tapi kalau punya fondasi kuat, semangat, dan gak malu belajar dari masa lalu… lo bisa balik lagi. Bahkan lebih kuat.

Kelantan FC adalah contoh klub yang gak nyerah. Walau jatuh, ditinggal sponsor, kehilangan pemain bintang… mereka bangkit dengan caranya sendiri. Perlahan, tapi pasti.

Dan lo tau apa yang paling keren? Mereka gak pura-pura jadi sesuatu yang bukan diri mereka. Mereka tetap bangga jadi klub rakyat. Dan kadang, justru dari rakyat lah kekuatan terbesar muncul.

Baca juga artikel menarik lainnay tentang Rowing Machine Bisa Jadi Solusi Olahraga Efektif untuk Kamu disini

Author