Pulau Padar: Petualangan Tak Terlupakan di Surga Tersembunyi Nusa Tenggara

Pulau Padar

Gue masih inget banget, pertama kali gue denger nama Pulau Padar, rasanya kayak… “Eh, itu di mana ya?” Jujur, waktu itu yang terkenal banget kan Komodo-nya. Tapi makin gue selami dunia travel, makin sering gue lihat foto landscape Pulau Padar berseliweran di Instagram. Bukit hijau dengan lekukan pantai berwarna toska, langit biru, dan gradasi laut yang bener-bener kayak lukisan hidup.

Pas akhirnya punya kesempatan ke sana, rasanya… campur aduk. Antara excited, takut kecewa, tapi juga penasaran banget. Dan setelah sampai, gue bisa bilang dengan yakin: Pulau Padar bukan cuma cantik—tapi magis. Beneran. Nggak lebay.

Keindahan Pulau Padar yang Bikin Nafas Tertahan

Menengok Keindahan Pulau Padar | tempo.co

Gue udah lihat banyak tempat bagus. Dari Sabang sampai Merauke. Tapi pemandangan dari puncak Pulau Padar itu beda level. Waktu trekking naik ke atas, gue sempat ngos-ngosan juga (maklum, stamina udah bukan ABG lagi ya haha). Tapi pas sampai di atas, segala capek langsung lenyap

Yang lo liat dari atas tuh tiga teluk yang masing-masing punya pasir warna beda—satu putih, satu hitam, satu agak pink. Alam kayak bikin karya seni beneran. Lautnya gradasi biru kehijauan, pulau-pulau kecil bertebaran, dan langit biasanya cerah banget kalau musim kemarau.

Kalau lo suka fotografi, ini surganya. Tapi bahkan tanpa kamera sekalipun, mata lo bakal nempel terus ke pemandangan itu.

Kenapa Pulau Padar Jadi Destinasi Wisata Top?

Alasan utamanya? Visualnya nggak main-main. Banyak turis asing dan lokal yang menjadikan Padar sebagai spot wajib karena keunikannya. Dia bagian dari kawasan Taman Nasional Komodo, tapi nggak ada komodonya. Jadi lo bisa nikmatin alam tanpa harus waspada terus.

Ditambah lagi, infrastrukturnya makin oke. Banyak paket wisata dari Labuan Bajo yang udah satu jalur—Komodo, Pink Beach, dan Padar. Wisatawan bisa eksplor banyak tempat dalam satu trip, dan Pulau Padar jadi highlight utama karena view dari atas bukitnya itu juara banget.

Selain itu, ada rasa pencapaian sendiri waktu lo berhasil hiking ke atas dan menikmati panorama dari ketinggian. Nggak butuh skill mendaki kok, tapi ya mesti siap jalan menanjak kurang lebih 30–45 menit. Dan percayalah, itu worth it abis!

Akses Menuju Pulau Padar: Nggak Ribet, Tapi Harus Siap

Nah, ini yang sempat bikin gue ragu awalnya. “Ribet gak sih ke Pulau Padar?”

Ternyata… nggak terlalu. Tapi butuh perencanaan. Jadi gini:

  • Pertama, lo harus ke Labuan Bajo, NTT. Naik pesawat dari Jakarta ke Bandara Komodo (biasanya transit di Bali).

  • Kedua, dari pelabuhan Labuan Bajo, lo harus naik kapal (bisa speedboat atau kapal phinisi).

  • Ketiga, perjalanan laut dari pelabuhan ke Pulau Padar makan waktu sekitar 2–3 jam, tergantung jenis kapalnya.

Waktu itu gue ikut trip open trip bareng 15 orang, dan itu cara yang lumayan ekonomis kalau dibanding private tour. Kapalnya juga nyaman, bisa rebahan, makan siang, dan nikmatin angin laut sepanjang jalan. Kalau punya bujet lebih, private phinisi bisa jadi opsi mewah yang asik banget.

Keseruan Wisata di Pulau Padar: Nggak Cuma Foto-Foto

Oke, jujur ya—90% orang ke Padar buat foto di puncaknya. Tapi itu bukan berarti cuma itu doang yang seru.

Waktu gue ke sana, gue sempat ngobrol sama beberapa wisatawan asing. Mereka suka banget sama suasana tenangnya. Katanya, walau cuma trekking dan foto, tapi feel ‘menyatu dengan alam’-nya tuh dapet banget.

Gue juga sempat duduk di batu besar yang ngadep langsung ke teluk, sendirian, diam. Angin semilir, suara burung, dan nggak ada sinyal. Itulah yang bikin wisata ke Padar terasa kayak terapi.

Kalau lo ke sana bareng temen-temen, suasananya bisa lebih seru lagi. Rame-rame nanjak sambil ngeluh ketawa bareng itu memorable banget. Apalagi kalau naik pagi-pagi, pas matahari baru naik. Golden hour-nya cakep parah!

Review Jujur: Apakah Worth It?

100% WORTH IT.

Gue nggak dibayar siapa pun buat bilang gini, tapi Pulau Padar adalah salah satu tempat yang—sekali lo datang, lo bakal ingat seumur hidup. Nggak ada sinyal, nggak ada mall, nggak ada kafe fancy. Tapi justru itu yang bikin istimewa. Kadang kita butuh lepas dari dunia digital dan tenggelam di alam kayak gini.

Satu-satunya downside? Panas. SERIUSAN. Kalau lo ke sana pas siang bolong dan musim kemarau, siap-siap kulit gosong. Tapi itu bisa diakalin dengan bawa topi, kacamata, dan sunblock. Oh, dan sepatu. Banyak yang nekat naik pakai sandal jepit—udah deh, jangan ditiru. Jalurnya berbatu dan licin.

Tips Praktis Mengunjungi Pulau Padar

Treking ke Puncak Pulau Padar, Lewati Medan Terjal-Spot Foto Bertaruh Nyawa

Oke, ini bagian penting. Karena sepengalaman gue, ada beberapa hal yang bakal bantu lo menikmati Padar lebih maksimal:

a. Datang Pagi-Pagi Banget

Kalau bisa, naik ke Padar sebelum matahari terlalu tinggi. Selain panasnya belum menyengat, lighting buat foto juga lebih bagus. Sunrise di sana… speechless.

b. Pakai Sepatu Outdoor

Serius. Jalurnya itu berbatu, ada yang cukup curam. Jangan nekat pakai sandal tipis, kecuali mau risiko tergelincir.

c. Bawa Air Sendiri

Nggak ada warung di atas sana. Bawa minimal 1 botol air minum biar nggak dehidrasi.

d. Jangan Lupa Sunblock dan Topi

Sinar UV di sana sadis, apalagi buat kulit tropis kayak kita. Lo butuh perlindungan ekstra.

e. Ikut Trip yang Terpercaya

Kalau lo bukan tipe petualang solo, lebih baik ikut open trip. Lebih aman, lebih murah, dan biasanya dapet guide yang bisa cerita-cerita soal sejarah dan ekosistem sekitar.

f. Hormati Alam

Jangan buang sampah sembarangan. Beneran, sedih lihat ada plastik berserakan waktu itu. Padahal tempat seindah ini layak dijaga.

Pulau Padar Itu Pengingat Kalau Indonesia Itu Luar Biasa

Gue sering bilang ke murid-murid gue, “Kalau bisa, sebelum keliling dunia, kenali dulu negeri sendiri.” Dan Pulau Padar adalah salah satu bukti kenapa nasihat itu penting.

Pemandangan yang luar biasa, pengalaman mendaki yang menyenangkan, laut yang bersih, dan suasana yang menenangkan—semuanya bikin gue pingin balik lagi suatu hari nanti. Bahkan, kayaknya gue bakal ajak keluarga tahun depan, biar mereka ngerasain juga betapa indahnya Indonesia kalau kita telusuri lebih dalam.

Kalau lo lagi cari tempat buat healing, buat nyegerin otak, atau sekadar cari foto buat feed Instagram yang ‘niat’—Pulau Padar bisa kasih semuanya.

Baca juga artikel menarik lainnya tentang Candi Borobudur: Perjalanan Mengagumkan ke Keajaiban Budaya Dunia disini

Author