Gue nggak nyangka bakal jatuh cinta sama MSI Notebook. Serius. Dulu gue termasuk tim “asal laptop nyala dan bisa buka Word, yaudah cukup.” Tapi semua berubah waktu pandemi datang dan gue mulai serius ngedit video buat YouTube iseng-iseng, main game AAA, dan… laptop lama gue mulai ngadat kayak motor mogok kehabisan oli.
Gue mulai riset, tanya-tanya temen, sampe akhirnya satu nama yang sering muncul: MSI Notebook. Waktu itu gue pikir, “Ah, itu kan buat gamer. Gue bukan anak game banget.” Tapi karena speknya gila-gilaan dan review-nya rata-rata positif, akhirnya gue nekat beli Technology MSI GF63 Thin i7 generasi 10.
Dan ternyata… keputusan terbaik dalam hidup gue setelah milih sambel ijo dibanding sambel terasi.
Kenapa MSI Notebook Begitu Disukai? Ini Gue Alamin Sendiri
Bukan cuma gamer aja yang suka MSI. Bahkan temen gue yang kerja di dunia desain 3D dan arsitektur pun pake MSI Notebook karena performanya. Jadi sebenernya bukan cuma soal nge-game, tapi juga soal kerja kreatif dan multitasking Kana komputer.
Kenapa banyak orang jatuh hati sama MSI Notebook ? Nih alasannya versi pengalaman pribadi dan temen-temen gue:
-
Performa Buas: Prosesornya rata-rata udah i7 atau Ryzen 7 ke atas, RAM besar, dan GPU dari NVIDIA GeForce. Rendering video yang dulu bisa makan waktu 1 jam, sekarang cuma 20 menitan. Efisiensi kerja naik banget.
-
Pendingin Cerdas (Cooler Boost Technology): MSI Notebook punya teknologi pendingin yang luar biasa. Gue pernah render sambil ngedit Photoshop, tapi laptop nggak overheat. Angin dari kipasnya berasa banget keluar dari samping.
-
Build Quality Solid: Ini laptop kerasa kokoh banget. Nggak kayak laptop tipis yang rapuh. MSI Notebook itu tebal, beratnya juga berasa, tapi justru itu tandanya dia “berisi”.
-
Keyboard Nyala RGB: Buat sebagian orang ini estetika, tapi buat gue… kepuasan tersendiri. Apalagi waktu ngetik malam-malam. Nyala warnanya bisa di-custom. Serasa pakai alat perang!
-
MSI Dragon Center: Ini software bawaan yang berguna banget. Bisa pantau performa, atur kecepatan kipas, sampe kontrol mode baterai (balancing, gaming, atau silent).
Desain MSI Notebook yang Unik dan Gak Pasaran
Gue inget banget waktu pertama unboxing MSI GF63. Kesan pertama: futuristik tapi elegan. Nggak terlalu “gaming look” yang lebay kayak transformer, tapi tetap berkarakter.
Bodi depannya punya tekstur brushed metal warna hitam, logo naga merah di tengah, dan build-nya tuh bukan yang plastikan murahan. Bahkan di bagian engsel dan keyboard, finishing-nya halus banget. Satu kata: niat.
Keyboard-nya low-profile, tapi empuk dan enak buat ngetik panjang. Gue bisa nulis skrip video atau artikel sampai ribuan kata tanpa pegal.
Layarnya? Bezel tipis, dan walaupun bukan OLED, panel IPS 144Hz cukup bikin mata nyaman pas ngedit video atau nonton Netflix.
MSI Notebook Dicari-Cari? Karena Nilai yang Ditawarkan Emang Worth It
Ini bagian yang sering bikin orang bimbang: “Kenapa sih orang bela-belain nyari MSI, padahal harganya bisa 15 jutaan ke atas?”
Jawabannya ya di nilai total yang ditawarkan. Kalau lo bandingin dengan laptop lain di harga yang sama, MSI kadang kasih bonus lebih, kayak GPU seri tinggi, RAM yang bisa di-upgrade dengan gampang, dan sistem pendingin yang lebih mumpuni.
Gue pernah bandingin dengan merk sebelah, speknya mirip tapi VGA di MSI satu tingkat lebih tinggi. Bahkan ada seri MSI Stealth dan MSI Pulse yang udah siap buat VR dan AI modeling. Gila, sih.
Dan yang paling penting, komunitasnya aktif banget. Banyak forum yang ngebahas upgrade, modifikasi fan curve, dan troubleshooting. Jadi lo nggak berasa sendirian kalau ada masalah.
Review Jujur Setelah Pakai 2 Tahun
Gue udah pakai MSI GF63 Thin selama hampir 2 tahun. Ini review jujur, tanpa sponsor dan tanpa janji-janji manis:
Yang Gue Suka:
-
Performa masih stabil, bahkan buat game berat seperti Cyberpunk 2077 atau editing di Premiere Pro.
-
RAM bisa di-upgrade, dan gue udah tambah jadi 32GB. Makin terbang!
-
Desain tetap kece, belum ada bagian yang ngelupas.
-
Nggak pernah sekali pun hang atau blue screen.
Yang Kurang Gue Suka:
-
Baterainya nggak awet banget kalau multitasking. Biasanya 2-3 jam udah habis. Tapi wajar sih, ini laptop gaming.
-
Fan bisa agak berisik kalau load tinggi. Tapi bisa diatur kok di Dragon Center.
-
Webcam-nya standar banget, jangan harap 1080p. Tapi ya cukup lah buat Zoom.
Spesifikasi MSI Notebook (Contoh Seri GF63 Thin 10UE)
Biar nggak cuma cerita doang, ini contoh spesifikasi lengkap yang gue pakai:
-
Prosesor: Intel Core i7-10750H 2.6GHz up to 5.0GHz
-
GPU: NVIDIA GeForce RTX 3060 Max-Q
-
RAM: 16GB DDR4 (upgradable sampai 64GB)
-
Penyimpanan: 512GB NVMe SSD
-
Layar: 15.6″ Full HD IPS, 144Hz
-
Keyboard: Backlit (Merah/RGB tergantung seri)
-
Berat: Sekitar 1.86kg
-
OS: Windows 11 Home
Dan kalau lo cari yang lebih gila, ada seri MSI Raider atau Titan GT77 yang harganya bisa nyentuh 50 juta. Tapi beneran worth it buat content creator, streamer, bahkan developer.
Tips Memilih dan Merawat MSI Notebook
Kalau lo baru pertama mau beli MSI, ini tips dari gue yang udah jatuh-bangun di dunia laptop gaming:
-
Tentukan kebutuhan lo dulu. Kalau lo bukan gamer berat, cukup ambil yang seri Modern atau Prestige.
-
Selalu beli di toko resmi. Banyak barang refurb yang dikasih harga miring tapi jeroannya udah diutak-atik.
-
Pakai cooling pad kalau sering main game. Walaupun MSI udah adem, tambahan kipas tetap membantu.
-
Jangan pakai mode “Extreme Performance” terus-menerus. Baterai bisa cepat aus.
-
Update BIOS dan driver via MSI Center. Supaya performanya selalu optimal.
MSI Bukan Cuma Buat Gamer
Serius, walaupun kesannya “laptop buat gamer”, tapi MSI juga cocok buat content creator, pekerja remote, arsitek, desainer grafis, sampai guru online kayak gue yang suka edit video pelajaran.
Harga memang nggak murah. Tapi kalau lo butuh laptop tangguh dan awet, MSI bisa jadi investasi jangka panjang. Gue udah buktiin sendiri.
Baca juga artikel menarik lainnya tentang Sades Katana: Keyboard Gaming Terjangkau dengan Fitur Maksimal untuk Pemula disini